Kita
semua tentunya masih ingat dengan istilah SK/Standar Kompetensi. Standar kompetendi
dulunya dijadikan sebagai standar pembuatan Kompetensi Dasar/KD. Namun sekarang
mengapa dalam kurikulum 2013 SK tidak kita jumpai?
Well,
bagi yang sudah pernah mengikuti seminar atau sejenisnya tentang Kurikulum 2013
insyaallah sudah memahaminya. Namun bagi yang belum, pasti sibuk mencari-cari
keberadaan Si-SK ini (jangan-jangan diculik penjahat, hehehehehe). Dalam
kesempatan ini, akan saya uraikan beberapa hal yang saya ketahui tentang
keberadaan Si-SK dalam kurikulum 2013 (sebut saja K-13).
SK
(Standar Kompetensi) dalam kurikulum-kurikulum sebelumnya saat ini telah rename menjadi KI (Kompetensi Inti).
Pergantian ini dilakukan untuk dapat menjaga integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda. Jika kita perhatian dengan seksama,
maka akan kita jumpai suatu keunikan. Keunikan tersebut berupa kesamaan
Kompetensi Inti pada setiap kelas dalam suatu jenjang pendidikan yang sama.
Misalkan yang tertulis pada KI-1 kelas 1 Sekolah Dasar yang berbunyi: Menerima
dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. Ternyata KI-1 ini juga sama untuk
KI-1 pada kelas 2 s/d kelas 6 Sekolah Dasar. Ini berarti terdapat satu tujuan
yang terintegrasi pada setiap jenjang, namun esensinya tetap disesuaikan
berdasarkan pada setiap jenjang.
Menariknya
lagi, KI pada kurikulum 2013 terbagi menjadi 4, yakni KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4.
Lalu, apa perbedaan dari ketiga KI ini?. Secara sekilas, KI-1, KI-2, KI-3 dan
KI-4 memang terlihat sama. Namun jika dicermati, terdapat perbedaan di antara keempatnya.
KI-1 adalah Kompetensi inti untuk aspek spiritual, KI-2 adalah kompetensi inti
untuk aspek sosial, KI-3 adalah Kompetensi inti untuk aspek pengetahuan, dan
KI-4 adalah Kompetensi inti untuk keterampilan.
Adanya
empat aspek yang tertuang dalam 4 kompetensi inti seperti yang telah disebutkan
di atas, maka pada setiap kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013, harus
memuat keseluruhan aspek kompetensi inti. Dalam artian, guru harus mampu
membantu membentuk tidak hanya pengetahuan siswa, akan tetapi juga membentuk diri
siswa yang akhlaqul ihsan, mampu bersosialisasi dengan sangat baik, dan
memiliki keterampilan yang kelak akan sangat berguna bagi perkembangannya di
dunia kerja.
s
menurut anda apakah ada kendala guru dalam menggunakan model ADDIE? Khususnya pada proses pembelajaran PKn. Trimakasih
BalasHapusOk makasih bro numpang belajar
BalasHapus